LGO4D

Obsq – H-3 Lebaran, Lalu Lintas LGO4D Jalur Selatan Jabar Longgar Berkat Tol Cisumdawu

Obsq – Situasi arus lalulintas di LGO4D Rute Selatan Jawa Barat pada H- 3 Idulfitri, Ahad, 7 April 2024, terpantau marak mudah. Tidak nampak terdapatnya penimbunan ataupun juga antrean alat transportasi yang terjalin pada arus mudik Idulfitri tahun- tahun lebih dahulu.

Laju alat transportasi berjalan wajar bagus di area Nagreg, Kabupaten Bandung, ataupun di area Limbangan, Kabupaten Garut.

” Hingga jam 20. 00 Wib ini daya muat alat transportasi terpantau menyusut,” ucap Kasat Lalu Polres Garut, Jawa Barat, Inspektur Satu Aang Andi Suhandi, pada Tempo, di Pos PAM Limbangan.

Aang berterus terang bersumber pada kalkulasi, jumlah alat transportasi yang melintas di wilayahnya terpantau menyusut semenjak jam 12. 00 Wib. Jumlah alat transportasi yang melintas tiap jamnya menggapai 1 ribu alat transportasi.

Sampai jam 20. 00 Wib, jumlah pemudik yang melintas di Limbangan menggapai 119. 478 alat transportasi terdiri dari 89. 742 motor serta 29. 736 mobil. Sedangkan pada Sabtu kemaren jumlah alat transportasi yang melintas di Limbangan menggapai 147. 653 bagian dengan di kekuasaan cakra 2. Sebaliknya pada Jumat terdaftar 126. 545 bagian.

Walaupun hadapi penyusutan tetapi polisi sungkan melaporkan kalau arus mudik sudah melampaui puncaknya. Aang berterus terang hendak memantau sampai Senin dini hari, 8 April 2024. Sebabnya sebab lonjakan pemudik lazim terjalin berakhir sahur.

Aang berterus terang lancarnya arus Lalulintas ini sebab kesiapan dalam penindakan arus mudik. Di rute Limbangan- Malangbong, polisi menerjunkan sebesar 81 personil regu menggerai kemacetan, lebih banyak dari tahun lebih dahulu. Tidak hanya itu, pemagaran serta penempatan personil lebih banyak di tiap pasar tumpah, semacam pasar Limbangan, Bandrek, Lewo serta Pasar Malangbong.

Terkendalinya arus mudik LGO 4D kali ini pula tidak terbebas dari terdapatnya Tol Cisumdawu( Cileunyi- Sumedang- Dawuan). Pemudik yang membidik ke wilayah Majalengka serta Kuningan, lebih sedikit memakai rute nadi Selatan Jabar sebab lebih memilah Cisumdawu. Sedangkan di rute Kadungora yang mengarah Garut, sudah terdapat jalur terkini yang menjauhi perlintasan sepur api serta pasar tumpah Leles- Kadungora.

” Gelombang one way( buka tutup rute) lebih banyak. Tiap terdapat antrean alat transportasi 3 km, langsung kita jalani pencabutan. Hari ini telah kita jalani 15 kali hingga jam 18. 00 Wib,” ucap Aang.

Bersumber pada amatan Tempo, laju alat transportasi pemudik bisa dipacu berkisar antara 60- 70 km atau jam. Sedemikian itu pula di area anak Nagreg, Kabupaten Bandung. Alat transportasi dari arah Bandung ataupun Jakarta yang mengarah Tasikmalaya, Garut, serta Jawa Tengah, maju tanpa terdapat halangan. Tanpa nampak terdapatnya antrean atau penimbunan alat transportasi.

Laju alat transportasi mulai hadapi perlambatan sesudah anak Nagreg. Perihal itu disebabkan sebab kontruksi jalur yang berliku serta menyusut dikala merambah area Kabupaten Garut, persisnya di area Cijolang, Limbangan.

Alat transportasi cuma tersendat sebagian dikala di area pasar serta halte Limbangan. Alat transportasi bisa maju wajar sampai Malangbong. Suasana ini berjalan semenjak Jumat sampai Ahad, 7 April.

Sedangkan di rute Kadungora mengarah Garut, nyaris tidak nampak terdapatnya hambatan antrean alat transportasi pemudik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *